Kamis, 27 November 2014

Find Someone #PART 1

Kata orang, hal yang paling membahagiakan di dunia ini adalah jatuh cinta. Padahal menurut Sandra, hal yang paling membahagiakan itu ketika banyak orang yang menyayangi kita. Terkadang Sandra heran dengan teman-teman sebayanya yang sangat mengagungkan arti "CINTA". Baginya semua terdengar sangat lebay, lebay karena Ia sendiri belum pernah merasakan jatuh cinta pada lelaki manapun. Sandra bukan kuper, tapi Ia hanya enggan prestasi di sekolahnya menurun karena sibuk memikirkan kekasihnya. Akh, persetan untuk satu hal itu, Sandra enggan berlama-lama memikirkan "CINTA". Apalagi, saat ini Ia tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Nasional, Ia ingin masuk SMA favorit dan terkenal se Jakarta.

Sandra masih menuntun kakinya untuk berjalan kurang lebih 600 meter dari depan gang rumahnya. Tepat pukul 15.00 WIB saat itu, ia selalu pulang sendiri, dan tak ada yang menjemput, dan Ia pun tidak pernah naik ojeg. Bukan karena tak punya uang, tapi Ia hanya lebih berhemat. Ia pikir daripada uang tersebut Ia pakai untuk naik ojeg, lebih baik di tabung untuk membeli kado mamah nya yang sebentar lagi ulang tahun. Tiba-tiba saja sakunya bergetar, itu pasti ada pesan masuk. Segera Ia meraih handphone yang ia simpan di saku roknya.

Andien : I hope you find soulmate in away :D

Pesan singkat Andien, membuat Sandra terkekeh, Ia ingat sebelum jam belajar berakhir Andien selalu meledeknya, Andien berkata suatu saat kamu pasti dipertemukan dengan jodohmu di jalan. Temen sebangkunya memang aneh, masa iya bertemu dengan jodoh segampang nemuin tukang ojeg. Huhh.

Sandra : are you kidding me? Soulmate impossible can find in away! If true this is so crazy? Isn't it? :P
Andien : Yeah, maybe you dont believe now, but lets see the next. Will you trying to believing my insight?

Sandra hanya geleng-geleng menbaca pesan di android miliknya, mana mungkin soulmate datang begitu saja, di jalan pula. Sandra itu memang belum pernah pacaran tapi sudah banyak lelaki yang mendekatinya. Andrian, Kaien, Sam, bahkan Rio si ketua basket yang sangat terkenal. Sayang semua berakhir pada penolakan. Sandra memang cantik, rambut hitam sebahu, mata belo dengan bulu mata yang lentik, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang kecil tetapi penuh, wajar jika banyak lelaki yang tertarik padanya bahkan ia juga imut tingginya tak lebih dari 155 cm pipinya sedikit chubby, walau badannya terbentuk proporsional.

"Hei! Kamu! Hei!" Suara bariton itu memanggil entah siapa, Sandra terus berjalan, takut-takut orang jahat yang memanggilnya, ia mempercepat langkahnya. Oh my god, Ia harus tetap berjalan karena jarak rumahnya masih lumayan jauh. "Hei, Dik! Kamu! Hei, anak SMP!" sekali lagi suara itu berteriak, tapi Sandra tidak memedulikannya, meskipun ia mendengar lelaki itu memanggilnya, karena saat itu hanya dia lah yang tengah berjalan dengan baju seragam SMP.

Derap langkah kaki itu semakin lama semakin mendekati Sandra, sepertinya ia ingin lari saja, tapi kakinya seolah enggan di ajak untuk berlari. hingga tangan lelaki itu mencengkeram bahunya, dan membuat langkahnya terhenti.

"Hei! Aku memanggilmu sedari tadi? Kenapa jalanmu seperti orang ketemu hantu, huh?" ketus lelaki itu, takut-takut Sandra pun menengok, Sandra melihat sesosok lelaki yang tampan dengan seragam SMA tengah ngos-ngosan karena mengejarnya, rambutnya kecoklatan dengan poni jarang di dahinya, matanya berbinar berwarna coklat, bibirnya berwarna merah jambu, kulitnya sangat bersih, ia mirip sekali dengan Mario Maurer.

"Ummm...," tak mampu berkata apapun, Sandra hanya menunduk.

"Nih...," lelaki itu memberikan sebuah kunci dengan gantungan hello kitty, Sandra menerimanya setengah bingung, itu adalah kunci kamarnya, "tadi terjatuh, saat kamu ambil hp, gak sadar yah?" lelaki itu menjelaskan melihat kebingungan Sandra. Sandra hanya menggeleng, "kenapa sih daritadi cuma, umm terus bingung, dan sekarang cuma geleng ajah! Tenang aja, gue gak bakalan gigit lu kok," raut kesal tampak di perlihatkan oleh lelaki itu.

"Terima kasih, kak. Maaf, saya kira..."
"Gue penjahat gitu?" belum sempat Sandra melanjutkan ucapannya lelaki itu sudah bisa menebak.
"Nggak kok, saya kira kakak memanggil orang lain, bukan saya. Sekali lagi terima kasih, kak," cepat-cepat Sandra pun berbalik badan ingin melanjutkan perjalanan pulangnya.
"Iya sama-sama, lu tinggal dimana?" entah bagaimana lelaki itu jalan beriringan disampingnya.
"Di gang Aster kak,"
"Mmmm... deket tuh dari gang rumah gue," tukasnya, pandangannya tetap fokus pada jalan, dalam hati Sandra sungguh heran dengan lelaki ini, Ia perpaduan baik dan sangat cool. "Gue di gang Anggrek," belum sempat Sandra bertanya, seoalah lelaki itu tahu apa selanjutnya yang akan Sandra tanyakan.
"Iya deket,"

Setelah itu tak ada perbincangan apapun lagi, kaku sejadi-jadinya, saat ini Sandra hanya merasa jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya, seperti ada katak yang melompat-lompat, berkali-kali dia bersikap rileks. Tapi tetap tak bisa hingga akhirnya lelaki yang berada di sampingnya menyadari ketidaknyamanan yang dibuat oleh Sandra.

"Lu kenapa sih? Gue perhatiin tegang banget!" cetusnya, Sandra manyun , sumpah ini cowok bener-bener kasar yah. "Kenapa? Gak suka gue jalan bareng lu?" Sandra buru-buru menggeleng, "Hhhhh, dasar cewek aneh, daritadi ngomongnya irit banget! Emang dalam hidup lu ngomong itu harus pakai pulsa yah? Yang harus beli dulu baru bisa ngomong?" Sandra ternganga, lelaki ini kenapa sih?

"Kenapa kakak dari tadi membentak saya? Bukankah kita tidak saling kenal? Dan bukankah saya sudah mengucapkan terima kasih? Apa ada yang kurang? Apa saya harus nyerocos sepanjang jalan?"

"Ya..., yaa... yaa.. ya emang sih kita gak saling kenal, tapi setidaknya kita bisa mulai saling kenal, kan?" kata-kata terakhir itu membuat Sandra memutar bola matanya.

"Tapi..., bisa, kan? Untuk lebih sopan bicaranya dan tak perlu berteriak,"
"Ok, fine! Kalau gitu gue diem aja!"

Dalam hati Sandra ia sangat-sangat benci dengan orang macam ini, keras kepalanya gak ketulungan, tapi ngapain Ia repot-repot mikirin, kenal juga nggak! Kok malah jadi kesel. Really, kejadian ini bener-bener gak lucu sama sekali, tapi... jangan-jangan... oh my god, ini kah yang di maksud Andien? Sandra tidak percaya dan tak mau berpikir yang aneh-aneh. Enough! batinnya untuk menyingkirkan pikiran itu. Bertemu soulmate tidak begini caranya.

To be continued... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar